Fakta.web.id – Artikel berikut ini berisi panduan mendetail tentang cara merawat baterai laptop agar awet dan tahan lama. Berikut adalah sepuluh tips yang bisa kamu terapkan untuk menjaga kesehatan baterai laptop Kamu:
1. Menggunakan Pengaturan Manajemen Energi yang Efisien
Manajemen energi dalam laptop bukan hanya soal menghemat baterai, tapi juga tentang memperpanjang umur baterai itu sendiri. Windows dan macOS menawarkan beberapa pilihan yang dapat Kamu sesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan penggunaan Kamu. Misalnya, Kamu bisa mengatur agar layar dimatikan setelah beberapa menit tidak aktif, atau laptop memasuki mode tidur jika tidak digunakan untuk waktu tertentu.
Lebih jauh lagi, ada pilihan untuk mengurangi kinerja prosesor atau penggunaan komponen lain ketika laptop tidak terhubung ke listrik. Ini dilakukan melalui pengaturan power plan pada Windows atau Energy Saver pada macOS. Dengan memilih opsi ‘Power Saver’ atau setara, laptop Kamu akan otomatis mengurangi frekuensi CPU, kecerahan layar, dan aktivitas lain yang mengonsumsi banyak energi.
Kamu juga bisa menggunakan software pihak ketiga yang membantu dalam pengelolaan energi lebih lanjut, seperti BatteryCare atau CoconutBattery, yang memberikan informasi lebih detil tentang penggunaan baterai dan tips khusus berdasarkan model laptop Kamu.
Penting untuk memahami bahwa pengelolaan energi yang baik tidak hanya menghemat daya saat itu juga, tetapi juga menunda keausan baterai akibat pengisian dan pengosongan yang berlebihan. Ini adalah cara terbaik untuk menjaga baterai tetap berada dalam kondisi baik untuk waktu yang lebih lama.
2. Hindari Penggunaan Laptop Sampai Baterai Benar-Benar Habis
Mengosongkan baterai hingga 0% secara teratur adalah salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan banyak pengguna. Baterai lithium-ion, yang digunakan dalam hampir semua laptop modern, memiliki siklus hidup yang terbatas, biasanya sekitar 500 hingga 1000 siklus pengisian penuh dari 0% hingga 100%. Jika Kamu sering mengosongkan baterai hingga habis sebelum mengisi ulang, siklus hidup ini akan cepat tercapai.
Alih-alih menunggu hingga baterai benar-benar habis, lebih baik mulai mengisi daya saat kapasitasnya turun ke sekitar 20%. Proses ini membantu mencegah tekanan berlebih pada baterai dan menghindari kerusakan yang disebabkan oleh tegangan rendah.
Selain itu, mencabut charger sebelum baterai terisi penuh, idealnya sekitar 80% hingga 90%, juga bisa membantu memperpanjang umur baterai. Metode ini dikenal sebagai pengisian parsial dan dapat mengurangi tekanan pada baterai, yang pada gilirannya mengurangi kecepatan degradasi baterai.
Untuk memudahkan, banyak laptop modern menawarkan pengaturan yang memungkinkan Kamu mengatur batas maksimal pengisian baterai melalui BIOS atau software khusus dari produsen. Ini adalah cara efektif untuk mempraktikkan pengisian parsial tanpa harus terus memantau proses pengisian.
3. Jauhkan Laptop dari Sumber Panas
Pan adalah musuh utama untuk baterai lithium-ion. Paparan panas berlebih dapat menyebabkan baterai mengalami degradasi lebih cepat, kehilangan kapasitasnya, atau bahkan mengalami kerusakan fisik. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga laptop agar tidak terpapar langsung dengan sumber panas seperti sinar matahari langsung, radiator, atau peralatan pemanas lainnya.
Selain itu, usahakan agar area ventilasi laptop selalu bersih dan tidak terhalang. Ini sangat penting karena ventilasi yang baik membantu mencegah laptop dan baterai menjadi terlalu panas saat digunakan. Jangan menggunakan laptop di atas bantal atau selimut yang dapat menghalangi aliran udara dan meningkatkan suhu internal.
Ketika menggunakan laptop untuk tugas-tugas yang membutuhkan banyak pemrosesan dan cenderung membuat perangkat menjadi panas, seperti bermain game atau menjalankan aplikasi berat, pertimbangkan untuk menggunakan cooling pad. Ini adalah alat yang membantu meningkatkan aliran udara di sekitar laptop, yang tidak hanya melindungi baterai tetapi juga komponen internal lainnya dari panas berlebih.
4. Lepas Baterai Jika Menggunakan Listrik AC dalam Jangka Waktu Lama
Menggunakan laptop terhubung ke sumber listrik AC dalam jangka waktu lama sambil baterai terpasang bisa menyebabkan baterai mengalami overcharge, meskipun banyak laptop modern sudah memiliki sistem untuk menghindari hal ini. Namun, untuk lebih amannya, jika kondisi memungkinkan, lepas baterai saat Kamu menggunakan listrik AC.
Menyimpan baterai pada suhu kamar dan pada kapasitas muatan sekitar 40%-60% dianggap ideal untuk menjaga kesehatan baterai. Ini mengurangi stres pada baterai yang tidak digunakan dan memperlambat proses degradasi yang alami. Ketika Kamu perlu menggunakan baterai lagi, cukup pasang kembali dan gunakan seperti biasa.
5. Kalibrasi Baterai Secara Berkala
Kalibrasi baterai merupakan proses yang penting untuk memastikan indikator kapasitas baterai pada laptop Kamu tetap akurat. Proses kalibrasi ini melibatkan mengosongkan baterai sepenuhnya dari kapasitas penuh sampai mati, kemudian mengisi penuh tanpa gangguan. Ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap beberapa bulan sekali, terutama jika Kamu sering mengisi baterai sebelum benar-benar habis.
Proses ini membantu sistem operasi laptop Kamu mengatur ulang informasi tentang kapasitas penuh baterai, sehingga bisa memberikan estimasi waktu penggunaan yang lebih akurat. Ini juga membantu menghindari situasi di mana laptop mati secara tiba-tiba karena sistem operasi salah membaca kapasitas baterai yang tersisa.
6. Gunakan Pengaturan Kecerahan Layar yang Sesuai
Layar adalah salah satu pengguna energi terbesar di laptop Kamu. Mengurangi kecerahan layar bisa secara signifikan mengurangi konsumsi energi dan membantu menjaga baterai lebih lama. Kebanyakan sistem operasi dan laptop memiliki tombol pintas untuk mengatur kecerahan layar dengan cepat, atau Kamu bisa masuk ke pengaturan sistem untuk mengaturnya.
Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan tema atau latar belakang yang lebih gelap jika sistem operasi Kamu mendukungnya, karena ini dapat mengurangi penggunaan energi lebih lanjut, terutama pada layar jenis OLED atau AMOLED.
7. Tutup Aplikasi yang Tidak Digunakan
Aplikasi yang berjalan di latar belakang dapat menguras baterai tanpa Kamu sadari. Tutup atau uninstall aplikasi yang tidak perlu untuk menghemat energi. Kamu juga bisa menggunakan pengelola tugas untuk melihat aplikasi apa saja yang mengonsumsi sumber daya CPU dan RAM secara signifikan dan menutupnya jika tidak digunakan.
8. Perhatikan Kesehatan Baterai
Memonitor kesehatan baterai adalah langkah penting untuk memastikan umur panjang baterai laptop Kamu. Gunakan alat diagnostik yang sering disertakan dalam sistem operasi atau dari pabrikan laptop untuk memeriksa kondisi baterai. Informasi seperti kapasitas desain baterai dibandingkan dengan kapasitas saat ini dapat memberikan indikasi kapan baterai mungkin perlu diganti.
9. Jangan Biarkan Baterai Terkena Cairan
Kelembapan dan cairan adalah salah satu risiko besar untuk kerusakan baterai dan komponen internal lainnya. Pastikan untuk menjaga laptop jauh dari potensi bahaya seperti tumpahan minuman. Selalu gunakan laptop di area yang kering dan stabil.
10. Rutin Membersihkan Laptop
Membersihkan laptop tidak hanya penting untuk estetika tetapi juga untuk fungsi. Debu dan kotoran yang menumpuk bisa menghalangi ventilasi dan meningkatkan suhu internal, yang berdampak buruk pada baterai dan komponen lain. Gunakan kain lembut dan kering untuk membersihkan permukaan laptop, dan semprotkan udara kering untuk membersihkan port dan area ventilasi tanpa memasukkan kelembaban ke dalam sistem.
Dengan mengikuti tips ini, Kamu tidak hanya memperpanjang umur baterai laptop Kamu, tetapi juga memastikan laptop Kamu beroperasi dengan efisiensi maksimum. Kesehatan baterai yang baik menjamin laptop Kamu siap untuk menemani aktivitas sehari-hari Kamu, baik untuk bekerja maupun bermain.